Kerjasama Pengadaan GCI Radar Antara PT. LEN dan Thales
Seminggu yang lalu, Selasa (17/05/22), Direktur Utama PT. LEN Industri, Bobby Rasyidin menandatangani kerja sama dengan SVP Latin America & Asia dari Thales Internasional, Guy Bonassi, untuk pemenuhan 13 unit radar Ground Controlled Interception (GCI) di Paris, Prancis.
Melalui perjanjian ini, PT. LEN Industri dan Thales bersepakat untuk memproduksi bersama GCI Radar di Indonesia. Menurut Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Muhammad Herindra, kerja sama dalam pengadaan sebanyak 13 unit Radar GCI ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.
Penandatangan kerjasama di antara Thales dan PT. LEN Industri ini sejalan dengan apa yang diinginkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), di mana beliau berpendapat bahwa Kementerian Pertahanan dan TNI dapat menggaungkan serta menjadi pelopor dalam pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri.
Direktur utama PT. LEN Industri, Bobby Rasyidin mengungkapkan bahwa selain adanya penandatangan produksi bersama Radar GCI, PT. LEN dan Thales turut menyepakati dimulainya aktivitas pendefinisian concrete action untuk merealisasikan Head of Agreement (HoA) dari Strategic Partnership antara Len-Thales yang mencakup tujuh area potensial.
Menurut Dirut PT. LEN Industri Bobby Rasyidin, kerja sama di antara kedua perusahaan ini dapat berdampat sangat positif bagi peningkatan kemampuan industri pertahanan dalam negeri.
Kerjasama ini bukanlah satu-satunya kerjasama strategis yang dijalankan oleh Indonesia dan Prancis. Kedua negara saat ini berusaha meningkatkan kemitraan strategis terutama di sektor pertahanan. Beberapa program kerja sama saat ini tenah berlangsung, dari mulai kerjasamapengadaan pesawat tempur Rafale, kerjasama pembuatan amunisi kaliber besar dan kecil serta kerjasama pembangunan Kapal Selam Scorpene. Tiga bentuk kerjasama tersebut turut melibatkan perwakilan Industri pertahanan nasional yang tergabung dalam holding BUMN DefendID dan bergerak di bidangnya masing-masing, seperti PT. Pindad, PT. Dirgantara Indonesia serta PT. PAL (Persero).
Kerjasama di antara Indonesia dan Prancis dalam sektor pertahanan terjalin erat dikarenakan aktifnya diplomasi pertahanan yang dijalankan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto ke negara yang dipimpin oleh Presiden Emmanuel Macron tersebut. Menurut Menhan RI, status hubungan bilateral di antara Prancis dan Indonesia pada sektor pertahanan saat ini berada di level tertinggi. Rencana pengadaan radar GCI dengan melibatkan Prancis dan industri pertahannya, merupakan buah dari dekatnya hubungan bilateral kedua negara terutama di sektor pertahanan.
Melansir dari websiten PT. LEN Indonesia, radar GCI disebut sebagai salah satu alutsista utama yang fungsinya dapat diibaratkan sebagai ‘mata’ pertahanan, dengan kemampuan untuk menjangkau area yang jauhnya mencapai 450 km, radar tipe ini berperan memberikan pengawalan pada pesawat pencegat maupun pesawat buru sergap dalam menjalankan misinya.