Implementasi Perang Gerilya di Laut

6 Responses

  1. the elmo''s says:

    jadi jumlah minimal yang ideal untuk kapal selam yang harus dimiliki oleh Indonesia berapa??dengan spesifikasi seperti apa??

    • Riyat hindra says:

      Sebenernya saya kurang kompeten untuk mengatakan sebenernya berapa seharusnya KS yang harus kita miliki,
      tapi jika pendapat saya pribadi dengan melihat perkembangan kawasan, paling tidak Indonesia harus memiliki sekitar 8 -16 unit Kapal Selam

  2. pengawal Samudera says:

    sebenarnya bukan hanya KS saja yg harus kita miliki..bahwa sejatinya peperangan KS juga harus diikuti dengan satuan tempur lain seperti pesawat tempur dan Kapal perang permukaan…karena untuk perang laut modern saat ini negara-negara maju sudah menciptakan kapal permukaan anti kapal selam dan pesawat anti kapal selam….sehingga dalam pertempuran laut, KS tidak akan berperang secara individu melainkan akan bergabung dengan satu gugus tugas tempur lainnya yg terdiri dari beberapa kapal permukaan dan pesawat tempur….tapi apabila peruntukan nya hanya sebatas sebagai alat intai dan shock therapy itu bisa di lakukan…

    untuk memenangkan pertempuran Laut , tidak dilihat dari banyaknya KS yg kita punya tetapi lebih dari kwalitas KS yg kita punya…seberapa lama KS itu dapat tahan di dalam laut untuk melakukan pertempuran…1 KS type Kilo tidak bisa dibandingkan dgn jenis scorpene yg mempunyai daya gerak nuklir.

    demikian semoga bermanfaat.

    • Riyadh says:

      pengawal samudra :
      betul sekali pak/bu … dalam peperangan moderen memang di butuhkan satuan gugus tempur yang lengkap, untuk memenangkan perang … dalam tulisan saya bermaksud menekankan KS sebagai alternatif efek deteren, dan pada waktu itu .. saya berusaha mensimulasikan dimana kedaan TNI kita bener2 terpojok seperti era perjuangan. dimana alutsista laut kita mengalami kerusakan yang cukup telak. kapal Selam merupakan opsi untuk memulai upaya perlawanan, walaupun saya sadari pengoprasian kapal selam juga memerlukan dukukan logistik yang memadai baik itu dermaga ataupun bahan bakar dll. dan saya yakin TNI sudah menyiapkan berbagai macam simulasi, tahapan tahapan perang baik itu infasi, atau kita bener bener terpojok.

      danlagi jika dilihat dari sistem oprasi yg dilakukan kapal selam kapal selam mungkin satu2 nya kapal yang mampu bergerak senyap menuju target sasaran dan mampu melakukan tahap pertama infiltrasi seperti pengumpulan data intelejen dll.

      untuk masalah kwalitas KS, tentu saja itu menjadi prioritas. jika disruh memilih menurut saya pribadi tentu saja scorpene lebih unggul ketimbang Kilo, walaupun banyak yang bilang Kilo KS bagus. ditinjau dari teknologi jelas scorpen lebih unggul. tapi jika menurut saya pribadi lagi alternatif lain bisa muncul dari HDW
      ( HowaldtswerkeDeutsche Werft ) , mungkin U 214 : )

  3. Teguh says:

    Menurut pendapat sederhana saya tidak ada yg bisa di gerilyakan di laut. kapal selam bukan solusi dan bukan elemen gerilya laut.
    teori diatas memang nampak indah namun jauh dari feasibilitas implementasi baik strategi dan taktik.

  4. Ottong says:

    mobility, concealment and surprise bukan merupakan elemen dari perang gerilya saja yang kemudian diartikan dengan sederhana ketika ada 3 elemen tersebut berarti dapat dikategorikan sebagai perang gerilya. Jangan terjebak dengan hanya melihat hal tersebut saja, karena nanti analoginya kita juga dapat mencari-cari definisi perang gerilya di udara juga ….
    Ada perbedaan yang mendasar mengenai perang di darat, di laut/udara. yang pertama tujuan dari ketiga operasi tersebut berbeda , yang kedua laut tidak bisa dikuasai, hanya bisa dikendalikan …

    Apa yang akan kita lakukan di dalam perang gerilya di laut ketika musuh tidak lagi melakukan operasi laut yang dilaksanakan untuk mendukung operasi darat ketika daratan sudah dikuasainya … ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.