Sebuah Refleksi dari Sebuah Visi
Vision without execution is a daydream, Execution without vision is a nightmare. ~ Japanese Proverb
Pepatah Bangsa Jepang diatas mungkin akan terdengar biasa saja namun akan menjadi begitu bermakna kalau kita mengartikannya dalam sebuah mimpi besar tentang kehidupan dimuka bumi ini. Bangsa Jepang terkenal sebagai Bangsa yang sangat disiplin, mempunyai etos kerja yang tinggi dan menjunjung tinggi budaya leluhurnya. Sehingga merupakan sebuah keniscayaan yang menjadikan Bangsa jepang menjadi salah satu Bangsa yang berhasil dengan cepat untuk bangkit dari dari keterpurukan bahkan bisa dibilang sebuah kehancuran pasca kekalahan pada Perang Dunia Ke-2 dan sekarang menjelma sebagai salah satu Bangsa termaju di dunia.
Berawal dari sebuah visi Bangsa Jepang membangun kembali Negaranya yang porak poranda dan menanggung malu karena harus menyerah terhadap Sekutu di akhir Perang Dunia Ke-2, dan dengan Visi tersebut mereka mengimplemtasikan dalam setiap sisi kehidupan mereka baik sebagai Bangsa maupun sebagai Negara. Kita bisa melihat bagaimana visi mereka tentang Teknologi yang kemudian mereka implementasikan dengan mempelajari, menemukan dan memproduksi berbagai macam peralatan dengan teknologi canggih yang akhirnya bahkan menjadi simbol dari keberadaan mereka dibelahan manapun di dunia ini.
Belajar pada Bangsa Jepang diatas, sudah seharusnya kita sebagai generasi muda yang akan menjadi generasi penentu keberlangsungan Bangsa Indonesia bersemangat untuk berfikir dan membangun visi serta mengimplementasikan visi tersebut kedalam kehidupan kita, keluarga kita dari Bangsa dan Negara yang kita cintai ini dengan apa yang kita mampu.
Muhammad Al-Ghazali dalam buku Change Your Life, Change Your Self menuliskan bahwa kondisi jiwa yang penuh semangat akan membuat yang kecil menjadi besar, mengubah satu orang menjadi satu umat. Kondisi itulah, perpaduan antara kuantitas dan kualitas, yang akan mewarnai masa depan manusia dan lambat laun akan menentukan alur perjalanan hidupnya. Sehingga jika kita sebagai generasi muda masih mau, peduli dan bersemangat untuk membangun kembali kejayaan Bangsa Indonesia ini dimasa lampau, maka sesungguhnya kejayaan tersebut pasti akan datang disuatu saat nanti.
Setahun yang lalu, tepatnya tanggal 6 Februari 2011, terhimpun beberapa pemuda dengan latar belakang pendidikan, suku, agama yang berbeda di Yogyakarta yang merasa terpanggil melihat rendahnya kepedulian terhadap pertahanan dan kedaulatan negara di masyarakat, khususnya para generasi muda yang mulai melupakan akan pentingnya arti pertahanan, kedaulatan, rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Mereka memanifestasi keprihatinan tersebut dengan mengkaji dan berduskusi dengan hasilnya adalah pemikiran-pemikiran tentang pembangunan pertahanan dan pembangunan defence awareness dikalangan masyarakat. Mereka tergabung dalah sebuah wadah bernama Lembaga Kajian Pertahanan untuk Kedaulatan NKRI “KERIS”.
Kini, setahun sudah waktu berlalu panca pendirian lembaga tersebut. Telah banyak kegiatan baik secara formal maupun non formal dilalui dengan berbagai kemajuan yang berhasil dicapai untuk mewujudkan cita-cita bersama tersebut dan patut dicatat. Namun berbagai evaluasi tentang kinerja dan komitmen pemuda-pemuda didalamnya untuk meneguhkan kembali semangat untuk belajar mengkaji untuk mewujudkan Visi mereka, membuat Bangsa Indonesia yang Berdaulat.
Semoga apa yang menjadi cita-cita dan menjadi dasar pendirian lembaga tersebut tetap tertanam di hati sanubari pemuda-pemuda tersebut. Untuk Tuhan yang mereka Sembah… Untuk Bangsa yang mereka banggakan…dan Untuk Keluarga yang mereka cintai….
[Sugeng Tanggap Warso] [Selamat Ulang Tahun] [Selamat Milad] [Dirgahayu] Lembaga Kajian Pertahanan untuk Kedaulatan NKRI “KERIS” Ke-1, 6 Februari 2012
Mari kita bersama-sama kembali merefleksi semangat yang kita ejawantahkan dalam sebuah musyawarah 1 tahun yang lalu… Jangan sampai berpuas diri dengan pencapaian yang kita raih, harus senantiasa kita sadari, kita masih dalam fase membangun dan membangun. Jangan sampai semangat putus di tengah jalan rekan-rekan!
Semoga ini menjadi refleksi bagi siapapun, karena lembaga ini bukan milik perseorangan, namun kita semua.
tantangan yang terberat pertama memang dalam memaintenance mas, yaitu menulis… tapi ga ada salahnya jika kita semua mencoba…?
bener mas Shinto… maintenance untuk tetap survice dan memajukan itu memang kegiatan paling sulit dalam sebuah organisasi dan lebih sulit daripada membuat.
Dirgahayu Lembaga Keris,. kalau bukan kita yang memulai siapa lagi,..
Selamat ulang tahun….tetap semangat!
Selamat Ulang Tahun ke-1 KERIS…
Bila qta melalui hari demi hari yang qta jalani di bumi pertiwi ini, banyak keprihatinan, kesedihan dan air mata yang menetes tanah pertiwi karena kondisi dan keadaan yang memprihatinkan.
Tapi sebagai generasi muda Indonesia yang pantang menyerah dengan keadaan, qta harus bangkit dan menjadi pelopor serta pendobrak atas segala kesulitan dan ketidakadilan yang merajalela….
Sebagai insan muda Indonesia marilah qta BAKAR dan KOBARKAN API serta SEMANGAT BERBUAT + BERUBAH menuju Indonesia yang AMAN, MAJU, SEJAHTERA dan BERMARTABAT sebagai bangsa yang besar nan mulia……
Jgn patah arang dan tetap berbuat dan menjadi YANG TERBAIK plg tdk dalam lingkungan qta, Sobat Indonesia……..
Insya Allah, qta tidak sendirian untuk tetap optimis dalam balutan semangat perubahan demi NKRI Tercinta. INDONESIA……
BAKAR…. BAKARLAH TERUS SEMANGATMU WAHAI PUTRA PUTRI INDONESIA……!!!
Insya Allah…., TUHAN YME akan selalu menuntun, meridhoi dan melindungi langkah hidup qta dalam pengabdian qta (apapun bidang dan medan tugas qta) kepada Bunda Pertiwi….
terima kasih mas Arief 🙂
Terima kasih mas Arif atas perkenannya untuk mampir.
Semoga kami semakin bersemangat lagi….